Detail Berita

Konsultasi Personal Branding

Dipublikasikan: 2025-08-29 10:41:10
Gambar Berita

Imam Ghazali dalam kitabnya, Ihya Ulumuddin menerangkan tingkatan dalam berpuasa, yaitu:

Pertama, puasa orang awam, Puasa tingkatan pertama disebut sebagai shaumul umum atau puasanya orang awam. Praktik puasa yang dilakukan di tingkatan ini sebatas menahan haus dan lapar serta hal-hal lain yang membatalkan puasa secara fiqh.

Kedua, puasanya orang khusus atau puasanya orang-orang spesial. Puasa tingkatan kedua ini adalah puasanya orang-orang shalih.

Mereka berpuasa lebih dari sekadar untuk menahan haus, lapar dan hal-hal yang membatalkan. Tapi mereka juga berpuasa untuk menahan pendengaran, penglihatan, lisan, tangan, kaki dan segala anggota badannya dari perbuatan dosa dan maksiat.

Mulutnya bukan saja menahan diri dari mengunyah, tapi juga menahan diri dari menggunjing, bergosip, apalagi memfitnah.

Imam al-Ghazali menuturkan bahwa puasa tingkatan ini akan sempurna dengan enam perkara, yaitu :

1. Menghindari dari memandang sesuatu yang tercela dan makruh serta dari setiap yang melalaikan hati dari mengingat Allah Ta’ala

2. Memelihara lidah dari berkata dusta, ghibah, ucapan yang keji dan kasar, berbantah-bantah serta berlaku riya. Disamping itu, memperbanyak diam dan menyibuk diri dengan berzikir kepada Allah dan membaca al-Qur’an.